Sejarah Desa

Tidak ada sumber primer, baik prasasti ataupun naskah tertulis yang menjelaskan sejarah awal keberadaan Desa Contoh. Sejarah Desa Contoh hanya dipahami dari cerita lisan yang disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Selengkapnya

SEJARAH SINGKAT

DESA JANGRANA KECAMATAN KESUGIHAN

Nama Desa JANGRANA. Nama Jangrana adalah nama sebuah panembahan yang terletak di wilayah Desa Jangrana barat perbatasan dengan Desa Tritih Lor Kec. Jeruklegi, nama panembahan Jangrana adalah nama pemberian dari seorang maolana ( pengembara mencari jati diri ) dari panembahan satu ke panembahan lain pada jaman penjajahan belanda sekitar th 1700 an, yang pada saat itu hanya singgah sebentar untuk istirahat dalam perjalanan dari panembahan Tunggulwulung menuju Panembahan Kendilwesi Cilacap, pengembara tersebut singgah di sebuah bukit kecil pinggiran sebelah barat perkampungan (sekarang dusun karanggandul).

Sesuai pengakuan pengmbara tersebut kalau sudah cukup ilmunya mau mengabdi ke Kadipaten Surabaya yang pada saat itu sekitar th 1705 – 1709 Kadipaten Surabaya di pimpin oleh ADIPATI JANGRANA II (putra Jangrana Anggawangsa dibaca; Onggowongso) seorang pemimpin yang gagah berani, mencintai rakyat, dan taat beragama.

Sehingga pengembara tersebut terinspirasi untk memeberi nama persinggahan/bukit tersebut dengan nama PANEMBAHAN JANGRANA, dengan harapan pada masa yang akan datang desa ini akan dipimpin oleh seorang pemimpin yang gagah berani, mencintai rakyat, dan taat beragama.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor : 146.1/374 tanggal 27 Nopember 1990 Tentang Pemekaran Desa Kuripan menjadi 3 ( tiga ) Desa yaitu Desa Kuripan, Desa Kuripan Kidul dan Desa Jangrana. Karena desa Kuripan wilayah barat terdapat sebuah panembahan yang bernama panembahan Jangrana maka sesuai kesepakatan para tokoh masarakat pada saat itu ( tahun 1990an ) bahwa panembahan JANGRANA di jadikan nama Desa yaitu DESA JANGRANA.

Penembahan Jangrana terletak di dusun Karanggandul Desa Jangrana, yang posisinya berada di dekat perbatasan desa Tritih Lor perbatasan area penambangan PT Holcim Indonesia (sekarang), dulu th 1990an PT. Semen Nusantara.

Sebagai pusat kegiatan pelayanan pada tahun 1990 desa Jangrana menempati gedung warisan/hibah dari kekayaan pemerintah desa induk ( Kuripan ) sebuah gedung semi permanen berukuarm 11m x 9m yang dibangun diatas tanah desa, gedung tersebut pada saat itu sebagai pondok persalinan desa ( polindes ) juga difungsikan sebagai pusat pertemuan perangkat desa dalam melaksanakan pelayanan pada masyarakat.

Sampai sekarang tidak ada yang tahu nama dan asal usul seorang pengembara tersebut.

Kepala Desa Jangrana :

Tahun 1991– 1993 : DIPAWIREJA ( Plt )

Tahun 1994 (3 bulan) : DULMANAN ( Pjs )

Tahun 1994- 2002 : TOWIL AL BAHA

Tahun 2002-2007 : TOWIL AL BAHA

Tahun 2007-2013 : SUMARNI

Tahun 2013 – 2019 : MAKHAFID

Tahun 2019 – 2025 : TOWIL AL BAHA

Carik ( Sekretaris Desa ) :

Tahun 1990 – 1994 Plt : RAMIN

Tahun 1995 – 2017 : MARSUDI